Sajak Sepatu dan Telapak Kaki - Sekmen
Headlines News :
Sekolah menulis FLP Sumbar. Berkarya bersama cita-cita besar menjadi penulis besar. alizartanjung@gmail.com
Home » , » Sajak Sepatu dan Telapak Kaki

Sajak Sepatu dan Telapak Kaki

Written By Alizar tanjung on Minggu, 13 Januari 2013 | 11.42


Terbit Padang Ekspres, Minggu, 6 Januari 2013

Sajak Alizar Tanjung
SEPATU DAN TELAPAK KAKI

berujar sepatu kepada telapak kaki, kata sepatu,
kau begitu enak, hidupmu berumah pada tubuhku,
terpelihara putih kulit itu, sedangkan tempatku
di bawah, terluka oleh batu dan kerikil, sumbing tubuhku,
siapa peduli, terbuang dari pengganti baru.

menjawab telapak kaki, kau saudara kembarku,
segala luka sudah pada tubuhmu, tapi lupakah kau
segala rahasia pilu pada tubuhku, duniaku begitu gelap,
seluas tubuhmu, kau bebas mendongak
ke langit lepas matamu.

(rumahkayu, 2012)


Sajak Alizar Tanjung
KERTAS BUAT PACAR
;maidarlis

engkau duduk di batu di bawah rumpun bambu jalan sekolah
kita, jalan berkerikil, penuh becek, jejak anak sekolah
yang pernah berdiam dalam sekap sedikit itu, antara jantungmu
dan jantungku, pemisahnya hanya kulit tipis di balik bilik itu.

aku si pencari jantungmu menuruni rak kundur, menelusuri
jalan setapak yang kau lewati itu, di tanganku adalah kertas
bunga, padanya terlukis sepasang melati, aku beri kepada
jantungmu agar kau hanyutkan serupa perahu kertas pembawa

pesan hatimu ke jantungku. aku pelari yang suka bersiul,
berdekak anak lidah, mengerjapkan sebelah mata, menangkap
rahasia jantungmu di bawah rimbun rumpun bambu itu, ada miang
yang tidak menimbulkan gatal dan bahagia yang tak terbahasakan.
adakah kau tahu itu, mai.

(rumahkayu, 2012)


Sajak Alizar Tanjung
RUMAH TANPA PINTU
:em

aku ingin pulang dari ladang bawang yang telah diteruka,
dari mata cangkul yang meringankan sakit tanah, dari tajam
parang yang menghentikan derita rumput, dari bakal bawang
yang baru saja disudahkan menanam hidupku dan kau,
pulangku ke jenjang batu, ke rumah kita yang barusan
aku tinggalkan setelah pintu itu aku perbaiki,
pasak itu kau tarah,
lubang kunci itu kita ganti dengan kunci beranak dua;
satu kunci dirimu yang menetap satu kucing diriku yang merantau.

telah pulang aku dengan mata cangkul yang kau asah itu
di atas pundakku ada mata cangkul yang sama, aku keluarkan
kunci diriku dari saku, tetapi di mana lubang kunci itu, sia-sia
kuputar angin dua kali putaran,
membalikkan bawang ke tampuknya kerja naif.

(rumahkayu, 2012)


Sajak Alizar Tanjung
BAHASA YANG MELUKIS DIRINYA

seorang ahli bahasa telah menciptakan ribuan kata dari
dirinya; tulang tungkai yang dua potong, sepotong kanan
dirinya, sepotong kiri dirinya, sama-sama bicara keduanya,
sama-sama jadi bahasa keduanya.

tulang tangan yang dua potong, sepotong kanan dirinya,
sepotong kiri dirinya, sama-sama bicara keduanya,
sama-sama jadi bahasa keduanya.

tulang rusuk yang dua potong, sepotong kanan dirinya,
sepotong kiri dirinya, sama-sama bicara keduanya,
sam-sama jadi bahasa keduanya.

tulang bahu yang dua potong, sepotong kanan dirinya,
sepotong kiri dirinya, sama-sama bicara keduanya,
sama-sama jadi bahasa keduanya, menguap, mengudara,
lepas dari dirinya.

(rumahkayu, 2012)




*Alizar Tanjung, Pernah sekolah di IAIN Imam Bonjol Padang. Beralamat di Jalan M. Yunus, Sarang Gagak, no. 142 RT 04 RW 03, kelurahan Anduring, Kec. Kuranji, Kota Madia Padang, 25151.
 Karya-karyanya dipublikasikan di koran lokal dan nasional dan beberapa buku antologi.
No. Rekening  atas nama Alizar,  Bank Mandiri, Cabang Padang Sudirman, No rekenening :111-00-0561246-6
 
Share this article :

0 komentar:

Pengunjung

Berlangganan Iklan

Buku Tamu


Get this widget!
facebook
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Sekmen - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template