Terbit Padang Ekspres, Minggu, 6 Januari 2013
Sajak Alizar Tanjung
SEPATU DAN TELAPAK KAKI
berujar sepatu kepada telapak kaki, kata
sepatu,
kau begitu enak, hidupmu berumah pada
tubuhku,
terpelihara putih kulit itu, sedangkan
tempatku
di bawah, terluka oleh batu dan kerikil,
sumbing tubuhku,
siapa peduli, terbuang dari pengganti
baru.
menjawab telapak kaki, kau saudara
kembarku,
segala luka sudah pada tubuhmu, tapi
lupakah kau
segala rahasia pilu pada tubuhku, duniaku
begitu gelap,
seluas tubuhmu, kau bebas mendongak
ke langit lepas matamu.
(rumahkayu, 2012)
Sajak Alizar Tanjung
KERTAS BUAT PACAR
;maidarlis
engkau duduk di batu di bawah rumpun bambu
jalan sekolah
kita, jalan berkerikil, penuh becek, jejak
anak sekolah
yang pernah berdiam dalam sekap sedikit
itu, antara jantungmu
dan jantungku, pemisahnya hanya kulit
tipis di balik bilik itu.
aku si pencari jantungmu menuruni rak
kundur, menelusuri
jalan setapak yang kau lewati itu, di
tanganku adalah kertas
bunga, padanya terlukis sepasang melati,
aku beri kepada
jantungmu agar kau hanyutkan serupa perahu
kertas pembawa
pesan hatimu ke jantungku. aku pelari yang
suka bersiul,
berdekak anak lidah, mengerjapkan sebelah
mata, menangkap
rahasia jantungmu di bawah rimbun rumpun
bambu itu, ada miang
yang tidak menimbulkan gatal dan bahagia
yang tak terbahasakan.
adakah kau tahu itu, mai.
(rumahkayu, 2012)
Sajak Alizar Tanjung
RUMAH TANPA PINTU
:em
aku ingin pulang
dari ladang bawang yang telah diteruka,
dari mata
cangkul yang meringankan sakit tanah, dari tajam
parang yang
menghentikan derita rumput, dari bakal bawang
yang baru saja
disudahkan menanam hidupku dan kau,
pulangku ke
jenjang batu, ke rumah kita yang barusan
aku tinggalkan
setelah pintu itu aku perbaiki,
pasak itu kau
tarah,
lubang kunci itu
kita ganti dengan kunci beranak dua;
satu kunci
dirimu yang menetap satu kucing diriku yang merantau.
telah pulang aku
dengan mata cangkul yang kau asah itu
di atas pundakku
ada mata cangkul yang sama, aku keluarkan
kunci diriku
dari saku, tetapi di mana lubang kunci itu, sia-sia
kuputar angin
dua kali putaran,
membalikkan
bawang ke tampuknya kerja naif.
(rumahkayu,
2012)
Sajak Alizar Tanjung
BAHASA YANG MELUKIS
DIRINYA
seorang
ahli bahasa telah menciptakan ribuan kata dari
dirinya;
tulang tungkai yang dua potong, sepotong kanan
dirinya,
sepotong kiri dirinya, sama-sama bicara keduanya,
sama-sama
jadi bahasa keduanya.
tulang
tangan yang dua potong, sepotong kanan dirinya,
sepotong
kiri dirinya, sama-sama bicara keduanya,
sama-sama
jadi bahasa keduanya.
tulang
rusuk yang dua potong, sepotong kanan dirinya,
sepotong
kiri dirinya, sama-sama bicara keduanya,
sam-sama
jadi bahasa keduanya.
tulang
bahu yang dua potong, sepotong kanan dirinya,
sepotong
kiri dirinya, sama-sama bicara keduanya,
sama-sama
jadi bahasa keduanya, menguap, mengudara,
lepas
dari dirinya.
(rumahkayu,
2012)
*Alizar Tanjung, Pernah sekolah di IAIN Imam Bonjol
Padang. Beralamat di Jalan M. Yunus, Sarang Gagak, no. 142 RT 04 RW 03,
kelurahan Anduring, Kec. Kuranji, Kota Madia Padang, 25151.
Karya-karyanya dipublikasikan di koran lokal
dan nasional
dan beberapa buku antologi.
No. Rekening
atas nama Alizar, Bank Mandiri, Cabang Padang Sudirman, No rekenening
:111-00-0561246-6
0 komentar:
Posting Komentar